Pelatih Big 12 Menuntut Kejelasan Sepak Bola Kampus: ‘Kami Bahkan Tidak Tahu Aturannya’

**Kekacauan di Pinggir Lapangan: Pelatih Big 12 Menuntut Kejelasan di Tengah Era Baru Sepak Bola Kampus**Dallas, Texas – Nada frustrasi dan kebingungan jelas terdengar dalam suara para pelatih kepala Big 12 Conference saat mereka berkumpul di Dallas untuk pertemuan tahunan mereka.

Di tengah gemuruh perubahan seismik di sepak bola kampus, termasuk dimulainya era *revenue sharing* (pembagian pendapatan) dan kompleksitas aturan NIL (Nama, Ikon, dan Kemampuan), sebuah suara kolektif muncul: kami tidak tahu aturannya.

“Kami semua merasa seperti sedang meraba-raba dalam kegelapan,” ujar salah seorang pelatih kepala Big 12, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya demi menghindari potensi sanksi dari konferensi.

“NIL, transfer portal, pembagian pendapatan… ini semua terjadi begitu cepat.

Yang paling mengkhawatirkan adalah, kami bahkan tidak tahu aturan mainnya.

“Sentimen ini bergema di seluruh ruangan.

Para pelatih, yang biasanya strategis dan analitis, kini merasa seperti bidak yang tidak berdaya dalam permainan yang aturan dasarnya terus berubah.

Pembagian pendapatan, yang dimaksudkan untuk memberi kompensasi kepada para atlet atas penggunaan nama dan citra mereka, telah membuka kotak Pandora komplikasi.

Bagaimana pendapatan dialokasikan?

Bagaimana hal ini memengaruhi kemampuan sekolah untuk bersaing?

Bagaimana hal ini akan mengubah lanskap rekrutmen?

Pertanyaan-pertanyaan ini terus berputar tanpa jawaban yang jelas.

“Kita berbicara tentang jutaan dolar,” kata pelatih lain dengan nada serius.

“Jika kita tidak memiliki kerangka kerja yang jelas dan konsisten, kita menuju ke arah yang berbahaya.

Kita bisa melihat ketidakseimbangan yang masif antara program-program kaya dan miskin, dan integritas kompetisi akan terancam.

“Tidak hanya masalah finansial yang membingungkan para pelatih.

Kompleksitas aturan NIL dan transfer portal juga menambah lapisan kebingungan.

Para pelatih berjuang untuk menavigasi lanskap yang terus berkembang ini, mencoba untuk merekrut dan mempertahankan pemain tanpa melanggar aturan yang semakin rumit dan seringkali kontradiktif.

“Ini seperti mencoba membangun pesawat terbang saat terbang,” keluh seorang pelatih dengan nada putus asa.

“Kami mencoba untuk membangun tim, tetapi aturan dapat berubah dalam semalam.

Bagaimana kita bisa merencanakan masa depan jika kita tidak tahu aturan mainnya?

“Kekhawatiran para pelatih Big 12 ini bukan hanya keluhan kosong.

Mereka mencerminkan masalah yang lebih dalam di seluruh sepak bola kampus.

Kurangnya kepemimpinan yang jelas dan konsisten dari NCAA telah meninggalkan para pelatih, administrator, dan atlet dalam keadaan kebingungan dan ketidakpastian.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya telah menyaksikan perubahan ini secara langsung.

Saya telah melihat program-program berjuang untuk beradaptasi, dan para atlet mencoba untuk memahami hak dan tanggung jawab baru mereka.

Saya percaya bahwa para pelatih Big 12 benar dalam menuntut kejelasan.

Tanpa kerangka kerja yang jelas dan konsisten, sepak bola kampus berisiko kehilangan integritasnya dan menjadi permainan yang didominasi oleh uang dan kekuasaan.

Sudah waktunya bagi NCAA untuk mengambil tindakan dan memberikan kepemimpinan yang dibutuhkan oleh sepak bola kampus.

Sudah waktunya untuk menetapkan aturan yang jelas dan konsisten yang adil bagi semua orang.

Jika tidak, masa depan sepak bola kampus akan suram.